Syngenta dan Pemkab Luwu Utara Gelar Expo NK Sumo Sakti, Dorong Produktivitas Jagung Lokal
LUWU UTARA — Ratusan petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Luwu Utara tumpah ruah di Desa Palandan, Kecamatan Baebunta. Mereka datang untuk menghadiri Expo NK Sumo Sakti dan NK Pendekar Sakti yang digelar oleh PT Syngenta Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, 11 November 2025.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang perkenalan benih jagung unggul terbaru dari Syngenta, tetapi juga momentum panen perdana NK Sumo Sakti, varietas jagung hibrida yang disebut mampu menghasilkan dua tongkol per batang dan berpotensi produksi hingga 11 ton per hektare.
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim, Kapolres Luwu Utara AKBP Nugraha Pamungkas, serta jajaran pejabat tinggi pratama. Hadir pula Kepala Desa Palandan Suhadi, SH, bersama kurang lebih 600 petani dari berbagai wilayah: 60 petani dari Kabupaten Luwu, 15 dari Luwu Timur, dan sisanya dari Luwu Utara — meliputi Kecamatan Melangke, Malbar, Baebunta, Tanalili, Sabbang, Sabbang Selatan, Baebunta Selatan, hingga Masamba.

Dalam sambutannya, Iwan, STP, mewakili Regional Sales Manager (RSM) PT Syngenta Indonesia, menyampaikan bahwa Syngenta terus berkomitmen mendukung produktivitas petani melalui inovasi benih dan perlindungan tanaman.
“Produk Syngenta saya yakin sudah sangat familiar di kalangan petani — mulai dari benih jagung, pestisida, hingga herbisida yang banyak digunakan di lahan pertanian,” ujarnya.
Iwan menjelaskan bahwa, varietas NK Sumo Sakti merupakan benih jagung unggul yang tahan terhadap hama, memiliki potensi hasil mencapai 10–11 ton per hektare, dan menghasilkan tongkol ganda pada setiap batang.
Kepala Desa Palandan, Suhadi, SH, menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara BUMDes Desa Palandan dengan Syngenta Indonesia.
“Terima kasih kepada tim Syngenta yang sudah bekerja keras. Semoga kolaborasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi petani di desa kami,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Luwu Utara AKBP Nugraha Pamungkas menegaskan komitmen Polri sebagai garda terdepan dalam mendukung ketahanan pangan.
“Kami berencana memperluas penanaman jagung, termasuk di lahan pesantren. Polri akan terus bersinergi dengan petani dan Syngenta. Selain produksi, kami juga akan mengawal agar harga jual jagung tetap menguntungkan bagi petani,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim menekankan pentingnya pemanfaatan lahan pertanian secara optimal untuk mendukung swasembada pangan nasional.
“Kita memiliki sekitar 9.000 hektare lahan produksi jagung, bahkan potensinya bisa mencapai 18.000 hektare. Tidak boleh ada lahan tidur. Pemerintah akan mencarikan solusi modal bagi petani dan mengundang investor untuk membangun silo di Luwu Utara agar harga jagung tetap stabil,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara pemerintah, aparat, dan sektor swasta seperti Syngenta diharapkan dapat memperkuat ekosistem pertanian jagung di Luwu Utara. Kolaborasi tersebut menjadi langkah nyata menuju peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani lokal. (*)

Tinggalkan Balasan