MEEGORA.ID

Terdepan & Terpercaya

Petani Jagung Pesta Panen di Konawe Selatan

Konawe Selatan – PT. Syngenta Seed Indonesia sukses menggelar panen raya dan pesta panen benih jagung NK Perkasa di Desa Watumeeto, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Konawe Selatan, Bapak Rasyid S.Sos, MSi, beserta Kapolsek dan Danramil Lainea, Kepala Desa se-Kecamatan Lainea, dan lebih dari 200 petani jagung dari berbagai desa di Kecamatan Lainea.

Kepala Desa Watumeeto yang juga merupakan petani andalan di daerah tersebut, mengungkapkan pencapaian luar biasa dari penggunaan benih jagung NK6172 pada musim ini.

“Pada musim lalu, saya menanam benih dari perusahaan lain sebanyak 1.200 kg untuk lahan seluas 60 ha. Namun, musim ini saya hanya membutuhkan 730 kg benih NK6172 untuk lahan yang sama,” ungkapnya.

“Hasilnya, saya untung Rp 34 juta dari selisih harga benih. Ini karena ukuran biji benih NK6172 jauh lebih kecil, sehingga jumlah biji per kilogramnya lebih banyak,” tambahnya.

Pria yang pernah berkarir sebagai pengusaha tambang ini juga menambahkan bahwa dirinya sangat optimis hasil panen musim ini akan jauh lebih melimpah dibandingkan musim sebelumnya, sambil menunjukkan mesin panen jagung miliknya yang digunakan dalam demonstrasi.

Sementara, Bahtiar Manadjeng, Regional Sales Manager PT. Syngenta Seed Wilayah Sulawesi dan Kalimantan, mengungkapkan bahwa Syngenta adalah perusahaan multinasional yang berpusat di Swiss dan beroperasi di lebih dari 110 negara.

“PT. Syngenta Seed Indonesia menawarkan berbagai varietas benih jagung berkualitas tinggi, salah satunya adalah NK6172 yang terkenal dengan produksi dan rendemen yang tinggi,” paparnya.

Acara ini tidak hanya diisi dengan kegiatan panen, namun juga sosialisasi aplikasi Petani Apps dan pengetahuan produk terkait benih jagung NK6172.

Wakil Bupati Konawe Selatan, Bapak Rasyid, S.Sos, MSi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa komoditas jagung saat ini semakin menjanjikan, terlebih setelah Presiden Prabowo melarang impor empat komoditas, termasuk jagung.

“Dengan kebijakan ini, harga jagung di tingkat petani dipastikan akan jauh lebih baik,” jelasnya.

Pesta panen ini menjadi bukti nyata bagaimana penggunaan teknologi dan benih unggul dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Konawe Selatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini