Panen NK Sumo Sakti di Desa Buangin, Petani Apresiasi Teknologi Unggulan Syngenta
LUWU UTARA — Sebanyak 65 peserta dari berbagai elemen masyarakat menghadiri kegiatan panen jagung hibrida NK Sumo Sakti yang berlangsung di Desa Buangin, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, pada Senin (7/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari sosialisasi teknologi pertanian terbaru yang diinisiasi oleh PT Syngenta.
Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh dan pihak terkait, seperti pegawai Kecamatan Sabbang Selatan, Kepala Desa Buangin, Kepala BPP Sabbang Selatan beserta staf, perwakilan dari Polsek Sabbang, Babinsa, retailer, komunitas Srikandi NK, serta beberapa kelompok tani dari wilayah sekitar.
Jagung hibrida NK Sumo Sakti, menurut tim PT Syngenta, merupakan inovasi benih unggulan dengan sejumlah kelebihan seperti, tahan terhadap hama penggerek batang, toleran terhadap herbisida glifosat, dan mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Ismail B., Kasi PMD Kecamatan Sabbang Selatan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Syngenta karena kegiatan ini memberikan edukasi penting bagi petani tentang budidaya jagung. Jagung adalah komoditas andalan Indonesia dan sangat potensial dikembangkan,” ucapnya.
Senada dengan itu, Albar, S.P., Kepala BPP Sabbang Selatan, menegaskan pentingnya pemahaman petani dalam teknik budidaya jika ingin hasil yang maksimal.
“Petani harus memahami cara budidaya yang baik dan tentu menggunakan benih berkualitas, salah satunya NK Sumo Sakti,” tegasnya.
Salah satu petani sekaligus Babinsa Desa Buangin, Arjum, juga membagikan pengalamannya. Ia mengaku telah mencoba berbagai varietas NK dan sangat tertarik pada NK Sumo Sakti setelah melihat performa pertanaman yang kuat dan seragam.
“Saya berharap NK Sumo Sakti bisa lebih banyak ditanam di wilayah ini,” harapnya.
Hal senada disampaikan, Didik Sariad, pemilik lahan seluas 3,5 hektare yang telah menggunakan benih NK selama empat tahun terakhir. Ia menilai NK Sumo Sakti sangat efisien dalam biaya dan perawatan.
“Bibitnya hemat, tahan hama, dan perawatannya mudah karena toleran terhadap glifosat. Tanamannya juga besar dan buahnya bagus. Benar-benar sesuai slogannya: ‘SUMO Tanamannya, SUMO Hasilnya’,” ujarnya dengan antusias.
Dengan panen ini, diharapkan semakin banyak petani di Luwu Utara yang mengenal dan mengadopsi teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. (*)
Tinggalkan Balasan